Monday, March 30, 2015

Depkominfo Blokir 22 Situs Diduga Radikal

kominfo blokir 22 situs radikal berbau ISIS
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Ismail Cawidu menyatakan, Kemkominfo telah memblokir 22 situs/website radikal.


Ada 22 situs internet radikal yang diadukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), kata Ismail, di Jakarta, Senin (30/3).


Menurutnya, awalnya pihaknya telah memblokir 3 (tiga) situs, namun BNPT melaporkan kembali untuk memblokir 19 situs berdasarkan surat bernomor No 149/K.BNPT/3/2015 tentang Situs/Website Radikal ke dalam sistem filtering Kemkominfo.


Untuk itu, Kemkominfo meminta penyelenggara internet service provider (ISP) untuk memblokir ke-19 situs sesuai yang disampaikan pihak BNPB bahwa situs/website tersebut merupakan situs/wensite penggerak paham radikalisme dan/atau simpatisan radikalisme, ujarnya.


Adapun ke-22 situs yang telah diblokir yakni:

1.         arrahmah.com

2.         voa-islam.com

3.         ghur4ba.blogspot.com

4.         panjimas.com

5.         thoriquna.com

6.         dakwatuna.com

7.         kafilahmujahid.com

8.         an-najah.net

9.         muslimdaily.net

10.    hidayatullah.com

11.    salam-online.com

12.    aqlislamiccenter.com

13.    kiblat.net

14.    dakwahmedia.com

15.    muqawamah.com

16.    lasdipo.com

17.    gemaislam.com

18.    eramuslim.com

19.    daulahislam.com

20.    shoutussalam.com

21.    azzammedia.com

22.    indonesiasupportislamicatate.blogspot.com



Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menegaskan akan terus berusaha meng-counter‎ propaganda yang dilakukan ISIS dengan mengajak WNI menjadi pendukungnya.


Kita terus counter. Kita kerjasama dengan Kementerian Kominfo untuk segera menutup itu, kata Marciano di Jakarta, Senin (30/3).


Menurut Marciano, pemerintah, terus proaktif untuk tidak memberi mereka ruang terlalu bebas untuk memprovokasi masyarakat. “Kita terus mengharapkan situs-situs seperti itu harus diberi perhatian khusus,” ujarnya.


Ditegaskannya, selain menutup situs-situs terkait ISIS, pemerintah juga mengajak komunitas-komunitas terkait untuk memberikan informasi yang seimbang kepada masyarakat.


Informasi yang disampaikan bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat luas. Sehingga masyarakat tidak melihat satu sisi saja‎, tapi ada sisi lain yang memberi pencerahan bahwa itu tidak benar. Kita hati-hati mengelola itu. Jangan terjebak suatu hari nanti ISIS itu dikaitkan dengan Islam, itu tidak benar, pungkas Marciano. 

Sumber : Depkominfo

No comments:

Post a Comment