Monday, October 2, 2017

JENDERAL BESAR A.H. NASUTION, JENDERAL YANG TAK PERNAH TINGGALKAN SHOLAT


Kendati sedang menjalani rapat dengan Presiden Soekarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia, namun jika telah tiba waktu sholat wajib, Jenderal Abdul Haris Nasution selalu minta ijin undur diri untuk mendirikan sholat terlebih dahulu.

Buku Pedoman Islam

Di masa Pak Nas menjabat KSAD disusun buku “Pedoman Agama Islam Untuk TNI”. Dalam surat keputusan KSAD dinyatakan, “Mewajibkan kepada setiap anggota AD yang beragama Islam memahami isi buku tersebut di atas dan mengamalkannya.”

Bahkan dalam setiap kesatuan TNI pada waktu itu diangkat “Imam tentara”. Pak Nas yang membangun mushalla di MBAD (Markas Besar Angkatan Darat) tahun 1950 an dan kemudian di Hankam.

Sebuah anekdot di kalangan TNI masa itu, “Kalau mau naik pangkat, rajinlah sholat, dan diketahui oleh Jenderal Nasution”.

Sholat Saat Di Australia

Ketika berada di Camberra, yaitu sedang mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Australia, tiba-tiba seorang Kolonel Australia datang melapor dengan hormatnya, mempersilahkan Pak Nas untuk menunaikan shalat, sebab waktunya telah tiba, meski beliau menjamak shalat zuhur dengan ashar dalam satu waktu karena sedang musafir.

Jadwal Sholat Saat Di Cina

Dalam kunjungan ke negara Komunis Cina pun, protokol militer negara setempat harus menyesuaikan jadwal shalat dalam seluruh agenda kegiatan kunjungan Jenderal A.H. Nasution.

Sholat Jumat Di Soviet

Pada ceramah Peringatan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad tahun 1965 di AAU sebagaimana dimuat di Majalah PEHAI (Perdjalanan Hadji Indonesia) No 1 Tahun 1965, Pak Nasution menceritakan pengalaman menarik saat kunjungan ke Moscow untuk membeli senjata bertepatan dengan hari Jum’at.

“Ketika perundingan dengan pihak Uni Soviet belum selesai, saya lihat arloji menunjukkan telah tiba saatnya untuk sholat Jum’at. Kepada sidang saya segera minta diri untuk sholat."

Seorang perwira Soviet mengantarkan saya pergi ke mesjid. Saat dilihatnya saya membuka sepatu, ia pun membuka sepatunya. Ia terus mengikuti saya. Saya sholat ia pun turut sholat. Saya berdiri ia berdiri, saya rukuk ia rukuk. Saya sujud ia pun sujud demikian seterusnya. Sesudah salam saya tanyakan ke dia, "Apa yang dibacanya waktu mengikuti saya sholat?"

Perwira itu hanya menggelengkan kepala, tak suatu pun yang dibacanya. Habis ia bukan seorang Muslim. Jadi kenyataan ini menunjukkan bahwa dengan shalat kita dihormati dimana-mana.

Pesan Kepada Para Prajuritnya

"Hendaklah saudara-saudara senantiasa taat menunaikan kewajiban sholat lima waktu. Jangan sekali-kali saudara-saudara merasa malu karena menunaikan sholat. Apalagi karena sholat sama halnya dengan corp rapport yang biasa saudara-saudara lakukan terhadap komandan saudara. Bedanya shalat itu corp rapport kepada Tuhan Yang Maha Kuasa", demikian pesan Jenderal Besar A.H.Nasution kepada para prajuritnya.

Pak Nasution mengemukakan, “Sebagai seorang Muslim kita diperintahkan untuk melaksanakan ajaran Islam di mana pun kita berada. Kita harus yakin seyakin-yakinnya bahwa Islam adalah jalan untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki dunia maupun akhirat. Dalam menghadapi masalah, misalnya, kalau agama kita kuat maka semua problem bisa dibereskan.”

Karomah Nasution

Tak heran jika Jenderal A.H Nasution ini selamat dari target utama penculikan dan pembunuhan PKI, lantaran menurut pengakuan isterinya jika Allah membangunkan beliau sekitar 10 menit oleh gigitan nyamuk sebelum PKI mendobrak rumahnya, sehingga beliau siaga dan bisa kabur ke pagar belakang.

(Sumber : Saefullah-Blog dari berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment